Nganjuk,Radar MP - Menjadikan peran mitra kerja bersama masyarakat, Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Daerah ( PPKBD ) Nganjuk, lakukan penguatan program kampung KB Tahun Anggaran 2018, di ruang rapat Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk.Kamis,22/11/2018.
Dalam Kegiatan tersebut dimulai pukul 09.00 dengan pembukaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa dipimpin oleh Ristian kemudian dilanjutkan dengan laporan panitia Kabid pelayanan KB yang saat itu diwakili oleh Suwarno.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Bupati Nganjuk,DR. Drs.Marhaen Jumadi,S.E,S.H,MM,MBA, Drs. Sugeng Budi W kepala Dinas PPKBD Nganjuk , Sekda Nganjuk Ir. Agoes Diebagijo , seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah(OPD),Camat se Kabupaten Nganjuk , Koordinator PPKB Kecamatan se Kabupaten Nganjuk .
Dalam sambutanya Wakil Bupati Nganjuk ,DR.Drs. Marhaen Jumadi,S.E,S.H, MM,MBA menyampaikan bahwa di era melenial banyak pasangan keluarga yang hanya memiliki 2 anak , karena dengan jumlah keluarga yang sedikit maka kesejahteraan pasti akan terwujud.Dengan keluarga yang sejahtera diharapkan masyarakat Nganjuk sehat semua.
Masih menurut Kang Marhaen,"di Nganjuk untuk tahun ini dan kedepan tetap memprioritaskan infrastruktur jalan.Karena infrastruktur jalan ini merupakan salah satu akses menuju masyarakat yang sejahtera.
Di Nganjuk minimal 2 anak dalam satu keluarga dan
Konsistensi dan eksistensi kampung KB merupakan kelanjutan dari program pemimpin yang terdahulu .
Lebih lanjut Kang Marhaen mempertanyakan, Kenapa di Nganjuk keluarga yang ekonominya menengah keatas anaknya lenih banyak , sedangkan yang ekonominya diatas jumlah anaknya lebih sedikit .
Saat keluar dari ruang,dihadapan awak media elektronik,online dan cetak Kang Marhaen sering dipanggil menuturkan," pertumbuhan penduduk yang semakit meningkat,dengan program Kampung KB ini sangat baik,saat ini usia melahirkan dalam 15 sampai 19 tahun ,usia melahirkan masih sangat tinggi sekitar 50,40 %, di nasional diharapkan usia melahirkan itu dibawah usia 21 tahun,di Nganjuk sendiri masih kawin dalam usia dini.idealnya di nasional itu usianya 28 tahun ini yang menjadi kendala,dan di Nganjuk masih tinggi,"ungkapnya
Saat ditanya soal perkawinan di Nganjuk oleh salah satu awak media ,Kang Marhaen dalam wawasan dan pandangannya memyampikan,"kalau mau agak ekstrim kita harus membatasi usia perkawinan misalnya usia 21 tahun,tapi masih rata rata di Nganjuk 2,14 % artinya setiap keluarga anaknya dua anaknya tiga dan indikatornya masih baik di bawah Jawa timur dan nasional masih tinggi 1,13 masih %,"ungkapnya
Lebih lanjut ungkap Kang Marhaen,"Kampung KB sekarang 52 pada tahun 2018 dan diharaplan tahun 2019 tambah 25 ,dan selanjutnya 25,"paparnya.(Adv/Hum/siwi)
0 Komentar