Malang, Radar Merah Putih.com -Dalam rangka replikasi program SMART health bertempat dipendopo agung Kabupaten Malang. Yang mengundang Deputy II kantor staff Kepresidenan RI, Direktur Pencegahan dan Pengendalian PTM Kemenkes RI, Direktur Bpjs pusat, Profesor Gindo dan Delvac selaku steering committee program SMART Health University of Manchester, UK ,Dekan FKUB, serta sekitar 350 undangan dari Camat, Kapus, Kader SMART Health, OPD, Asisten juga Sekda Kabupaten Malang.
Dinas kesehatan bidang P2P mulai tahun 2016 sudah melakukan ujicoba di 4 Desa yang tersebar pada 4 Kecamatan, yakni ; Desa Sidorahayu Kecamatan Wagir, Desa Karangduren Kecamatan Pakisaji, Desa Sepanjang Kecamatan Gondanglegi serta Kelurahan Kepanjen Kecamatan Kepanjen.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan melalui H.Lulus Condro Trikoratno.S.Kep, Ners,M.Si selaku ketua tim SMART health Dinas kesehatan Kabupaten Malang saat ditemui awak media setelah acara selesai (5/8) " tujuan dari ujicoba Program SMART health ini adalah untuk membangun tatalaksana pelayanan pencegahan dini penyakit jantung yang terintegrasi mulai dari skrining kesehatan secara rutin, pengobatan berkelanjutan, pemantauan pasien secara rutin dan promosi kesehatan yang menyeluruh melalui gerakan masyarakat sehat jantung".
" Adapun dalam pelaksanaan ini, kami bekerjasama dengan FK UB, Goerge Institute of Global Health University of Sydney serta University of Manchester UK yang telah memberikan pendampingan teknis dalam pengembangan aplikasi SMART Health hingga aplikasi ini bisa sesuai dengan sistem layanan kesehatan dasar yang ada di Kabupaten Malang ".
" Di samping itu, kami juga melatih kader, perawat dan dokter di masing-masing puskesmas serta mengadakan peralatan dasar kesehatan (Posbindu kits) untuk digunakan kader dan tenaga kesehatan dalam melakukan skrining resiko jantung kepada hampir 11.000 penduduk usia 40 tahun keatas di empat desa atau kelurahan tersebut ".
" Selain itu, kami juga telah melakukan pengobatan dan promosi kesehatan secara menyeluruh kepada pasien resiko tinggi khususnya dan masyarakat desa atau kelurahan. Selama program dilakukan, kader dan tenaga kesehatan secara rutin melakukan cek kesehatan, memantau pasien minum obat dan melakukan promosi kesehatan ".
" Dari evaluasi program ini tahun 2018, hasilnya sangat menggembirakan. Cakupan Standart Pelayanan Minimal (SPM) untuk penyakit jantung di empat desa atau kelurahan tersebut meningkat drastis, masyarakat semakin sadar akan bahaya penyakit jantung dan bagaimana mencegahnya dan pengobatan bisa dilakukan secara lebih dini".
" Sedangkan dari total jumlah penduduk di empat titik tersebut, 11.000 penduduk ada sekitar 40% terdeteksi hipertensi .sehingga penderita tidak sampai mengalami struk atau mati mendadak. Dan secara garis besar, ini bukan cuma program ,tapi merupakan kebutuhan agar masyarakat sehat ".
"Dan kalau melihat dari penyebab penyakit tersebut, berasal dari pola makan dan perilaku hidup itu sendiri. Diharapkan masyarakat bisa hidup CERDIK ,yakni ; Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rutin aktifitas, Diet seimbang, Istirahat cukup serta Kelola stress".
" Kami sangat berterimakasih dan siap bekerja untuk mendukung keinginan dari bapak bupati agar program ini diperluas keseluruh desa dan kelurahan sekabupaten Malang, itu semua tentu demi mewujudkan derajat kesehatan dikabupaten Malang yang lebih baik ".pungkas H.Lulus Condro Trikoratno.
(Iw/tem)
0 Komentar