Nganjuk, radar merah putih. Com - Berada di halaman Pesantren Al Qomar yang ada di Desa Pakuncen, Masyarakat bersama para Ulama yang ada di Kabupaten Nganjuk, peringati HAUl ( hari ulang tahun /hari wafatnya) Tumenggung Kopek, Minggu ( 26/10/2019) .
Dalam acara ini tampak berduyun duyun masyarakat bersama santriwan dan santriwati memadati tempat yang sudah disediakan oleh panitia, disitu tampak juga para ulama dan para pejabat pemerintah, mulai dari Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto , Sekda ( sekertatis daerah) Ir. Agoes Soebagijo, Wakil Dewan PKB Ulum Basthomi, Gus Afik , Dandim 0810, Kajari Nganjuk, Ketua DPRD Tatit Heru Tjahjono , Wakil Dewan Gerindra Jianto, Wakil Dewan Demokrat Fauzi Irwana. Gondo Hariyono dari PDIP , juga tamu undangan lainya.
Acara begitu meriah, suasana semakin panas, dengan suasana yang panas tidak menyurutkan semangat para santri untuk tetap setia menikmati ulasan dan tauziah dari para kyai yang hadir.
Wakil Bupati atau orang nomor dua di Nganjuk, Marhaen Djumadi yang kerap dengam sapaanya kang Marhaen ini usai acara menyampaikan bahwa " di acara ini kita bisa tau sejarah dari Tumenggung Kopek, Sekilas temenggung Kopek / KRT Purwodiningrat, sekitar tahun 1700 M, serombongan dari jawa Tengah pingin mendirikan desa/ kadipaten/ di pinggir sungai brantas yang nantinya dibawah kerajaan Mataram yang di pimpin oleh KRT Purwodiningrat utusan dari Kanjeng Sultan Paku Buwono ke 2 dari Mataram, tiba di Desa Pakuncen ," jlentreh Kang Marhaen kepada Radar Merah Putih.
Lanjutnya" setibanya di Desa Pakuncen ketemulah dengan seorang Kyai yang bernama KH Nurjalipah , dari pertemuan itu akhirnya mereka berunding , bagaimana Desa Pakuncen ini apabila dijadikan kadipaten dibawah kerajaan Mataram, dan dari perundingan tersebut akhirnya disetujui oleh para santri santrinya ," lanjut Kang Marhaen siang ini.
"Maka berdirilah kadipaten Posono yang wilayahnya meliputi Pakuncen, Patihanrowo dan sekitarnya , yang pusatnya ada di Desa Pakuncen , dengan Adipati pertama KRT PURWODININGRAT, "ucap Kang Marhaen.
"karena jasa jasanya Kyai Nurjalipah , maka beliau diberi jabatan sebagai Senopati dan merangkap sebagai Demang," tandas Kang Marhaen.
Kang Marhaen berpesan, "dengan cerita panjangnya dan perjalanan maupun perjuangan Tumenggung Kopek juga Kyai Nurjalipah ini kita bisa mengambil hikmahnya , berjuang dan berkorban baru kita bisa menikmati Hasilnya , tidak seperti sekarang baru iqro' 6 aja sudah menyebut ulama dan sering memberikat fatwa fatwa dan ngajinya tidak ke kyai kayi maupun ustadz ustadz atau di pesantren pesantren , tapi belajar ke Syeh Kyai Goegle wal youtube he he " kata Kang Marhaen bersama candaanya.
"Dan ceramah ceramah sering caci maki orang lain, ujaran ujaran kebencian dan merendahkan pemimpin pemimpin kita, dan celakanya masyarakat senang dalam hal ini , dan malah sering diundang masyarakat , justru ulama yang bicaranya sejuk tidak pernah diundang , " kata Kang Marhaen.
Dalam memontum hari ini ada 5 tujuan antara lain :
1. Ingat kematian , dan kita harus siap kapanpun, ada 3 perkara yang harus disiapkan yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, menjadikan anak yang soleh dan sholehah .
2. Haul dalam rangka menghormati beliau berdua sudah bersusah payah mendirikan kadipaten Posono
3. Haul untuk Mengingat ingat jasa jasanya dan perbuatan baiknya beliau berdua .
4. Haul untuk mendoakan beliau diampuni dosa dosanya, diterima amal baiknya serta meninggal dalam keadaan husnul khotimah .
5. Haul itu Meniru berbuatan baik beliau dalam tingkah laku kita .
Kang Marhaen mengingatkan kepada kita , Imam Syafii pernah berkata " Saya sangat mencintai para ulama ( orang2 yang sholeh) meskipun saya belum dikatogorikan seperti mereka, maknanya beliau yang ulama besar tetap rendah hati dan tidak sombong ".
Diakhir perbincanganya Kang Marhaen, " Secara pribadi maupun kedinasan, saya sebagai wakil Bupati berharap agar masyarakat Nganjuk yang kami sayangi , marilah kita ciptakan suasana yang sejuk, kondosif, aman dan tenteram tanpa ada caci maki dan hujatan hujatan juga ujaran kebencian ,"pungkasnya ( siwi).
0 Komentar