Nganjuk ,Radar Merah Putih .com - Jamasan atau mencuci pusaka di bulan Suro (Jawa ) satu bukti nyata tradisi leluhur masyarakat Nganjuk khususnya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Ngliman kecamatan Sawahan setiap satu tahun sekali di bulan suro. di Pendopo Agung Tanjung Bokor, Jumat,20/08/2020
Dilokasi , selain jamasan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa Kususnya Nganjuk Sawahan juga dilakukan tradisi nyadran atau bersih desa , tampak perangkat desa Ngliman mengambil pusaka dari gedung pusaka untuk dilakukan ritual pencucian
Desa Ngliman sendiri dikenal masyarakat luas sebagai daerah wisata spiritual yang setiap tahun melakukan ritual cuci pusaka
Disampaikan oleh salah seorang juru kunci, Suwarno bahwa Ngliman mendapat aura mistis dari lereng gunung Wilis
Menurut Mbah Suwarno Juru Kunci gedung pusaka saat ditemui awak media Radar merah putih,com menceritakan Desa Ngliman itu termasuk daerah yang loh jinawi yang dipimpin oleh seorang yang sangat alim yang bergelar Kyai Ageng Aliman ,"tuturnya
Hadir dalam acara itu ,Camat Sawahan ,Ardiansyah,SS ,SSTP, AKP Siran Kapolsek Sawahan dan Iman Widodo, Kepala Desa Ngliman.
Kepala Desa Ngliman,Iman Widodo menyampaikan bahwa Ritual cuci pusaka sudah bertahun tahun dan diyakini memiliki manfaat tersendiri ,sebagai contoh pusaka kyai kembar diyakini sebagai pusaka tolak balak semua pagebluk yang ada ,"jelasnya singkat
Ditempat yang sama Camat Sawahan Ardiansyah SS,SSTP menuturkan bahwa budaya cuci pusaka yang setiap tahun dilakukan masyarakat setempat pertanda masih menguri uri budaya tersebut,"ungkapnya
Sebelum mencuci pusaka , msyarakat desa Ngilman lakukan tasyakuran sedekah bumi . Usai acara jamasan dilanjut dengan kegiatan sedekah bumi atau nyadran dengan pagelaran wayang kulit .(Siwi)
0 Komentar