Bawas Perumda Tirkan dan DPRD Harus Mengawasi Proyek MBR

 



Malang, radarmerahputih.com- Terkait dengan program Perumda tirta kanjuruhan berupa sambungan rumah atau lebih dikenal dengan istilah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) untuk tahun 2021 ini menurut Direktur teknik Perumda tirkan Haris Fadilah pada Rmp.com (11/6/2021) "kami mendapat 3000 lebih sambungan rumah dan untuk lebih detailnya masih dibawa Sulaiman selaku ketua panitia dalam program MBR tahun ini ". 



" Silakan hubungi atau temui Sulaiman untuk lebih jelasnya, kalau saya taunya secara global sekitar 3000 an lebih untuk seKabupaten Malang. 

Tiap unit ditiap Kecamatan merata pembagiannya, hanya ada beberapa unit atau Kecamatan seperti Pujon, Pagak dan Ngantang serta Kasembon yang tidak ada".tegas Haris pada Rmp.com



Untuk menindak lanjuti anjuran Dirtek agar menemui atau menghubungi Sulaiman, pada hari sabtu (12/6/2021) Rmp.com meminta ijin pada Sulaiman dan anehnya ketua panitia Mbr tahun 2021 ini malah tidak mau menemui dan menyuruh agar menemui salah satu kabag yang lain .



Sedangkan tanggapan dari beberapa unit yang mendapat jatah MBR seperti Perumda tirkan unit Kepanjen, saat awak media menemui ka.unit Dono (12/6/2021) " saya mengajukan 200 sambungan rumah atau MBR untuk tahun ini dan di acc 180 dan yang 20 tidak memenuhi syarat, dengan total pelanggan wilayah sini ada 12.000 ".


" Kalau dilihat dari debit air untuk mensuplai tambahan 180 tersebut, ya akan saya bagi semua sumber air seperti Sumber dieng bisa suplai 40 mbr masih kuat dan sumber-sumber yang lain tentunya ".



" Untuk beaya sendiri, dari program Mbr tersebut. Wilayah Perumda tirkan unit Kepanjen masih berpatokan rp.550.000 per sambungan rumah atau Masyarakat berpenghasilan rendah, jadi saya tidak berani untuk menarik lebih dari itu ".

 Ujar Dono



Lebih jauh, tanggapan dari Kepala unit Pakisaji Rudi saat dikonfirmasi Rmp.com (/27/5/2021)" saya masih baru disini, untuk Mbr sendiri wilayah pakisaji masih belum tau secara pasti dapat jatah berapa, karena masih Basland. Yang jelas saya harus bisa membuat wilayah kondusif dengan meningkatkan service pada pelanggan".



" Kalau untuk program Mbr mungkin kami bagi wilayah yang mana debit air sumbernya masih memungkinkan, terus seperti utara kantor ini mungkin akan kami serahkan pada pelayanan Perumda tirkan unit wagir, kan masih dalam naungan satu perusahaan , yakni Perumda".



"Karena kalau melihat dari debit air di sumber kajar sendiri sudah berkurang banyak dan tidak sama dengan awal-awal pengambilan air dulu, kalau dikelola unit wagir kan bisa di suplai dari sumur bor di kantor pusat ".tandasnya.


Selain itu, dari beberapa sumber warga Kabupaten Malang yang juga sebagai pelanggan Perumda tirta kanjuruhan saat dimintai konfirmasi awak media (11/5/2021) " saya juga dulu daftarnya pas ada program Mbr tahun 2018, istri saya yang dulu bayar rp.900.000 pada pegawai perumda waktu datang kerumah (titip) ". Ucap sumber yang minta di save identitasnya pada awak media.


Dari sumber yang lain yang tidak mau namanya di sebutkan, warga Kabupaten Malang ini (20/1/2021) "saya dulu tahun 2020 daftar ikut program Mbr Perumda tirta kanjuruhan dan membayar diatas rp.1.000.000 dengan cara titip pada pegawai saat kerumah ".ujar nya 

(tim)

Posting Komentar

0 Komentar