Dompu, radarmerahputih.com - Puncak Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama di Kabupaten Dompu, dipusatkan di Desa Kampasi Meci, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Pandemi Covid-19 dan ancaman Dompu dari bencana alam, membuat panitia menjadikan peringatan Harlah tahun ini, lebih fokus untuk menggelar doa dan istighosah.
Panitia, memilih Wirid 9 yang disusun oleh Tuan Guru dan para Kiyai NU, untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT, untuk terbebas dari segala bencana dan musibah.
Ketua PC NU Kabupaten Dompu, H Muhibudin mengajak seluruh warga Nadliyin, sebutan jamaah Nahdlatul Ulama, untuk terus merawat tradisi-tradisi NU. Wirid 9 dan amalan-amalan NU, merupakan tradisi yang secara turun temurun, dipercaya dapat menghindarkan dan datangnya pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Istighosah wirid 9 ini, merupakan tradisi NU, sebagai bentuk kepedulian terhadap bangsa," katanya, Senin (31/1/2022).
Muhibudin menambahkan, 31 Januari merupakan hari lahir menurut versi kalender Masehi. Untuk kegiatan Harlah versi masehi ini, diisi dengan dzikir dari pusat hingga cabang. Dipilihnya Desa Kampasi Meci, sebab di desa ini, tradisi-tradisi NU masih terawat dengan baik. Sementara untuk Harlah sesuai kalender Hijriyah, PC NU Kabupaten Dompu, akan digelar tanggal 17 Februari 2022. Untuk lokasi kegiatan seremonial tanggal 17 Februari, dikatakan Muhibudin, masih dalam rancangan dan digodog panitia dan pengurus cabang. Muhibudin meminta, pada puncak peringatan Harlah ke 96 versi Hijriyah, tetap mengedepankan tradisi-tradisi NU.
Wirid 9, di Kabupaten Dompu, lanjut Muhibudin, saat ini masih dikembangkan warga Nadliyin di Kecamatan Manggelewa terutama di Desa Kampasi Meci, Nusa Jaya dan Lanji Jaya. Terbukti, dari peringatan yang digelar di Masjid Desa Kampansi Meci ini, dihadiri ratusan warga dari 3 desa tersebut.
"Saya berharap, tradisi-tradisi NU salah satunya, Wirid 9 ini, bisa dikembangkan tidak hanya di Kampasi Meci, namun juga kita agendakan hingga tingkat Kabupaten," tambahnya.
Sementara itu, Harlah ke 96 NU yang dipusatkan di Desa Kampasi Meci, diisi pengajian umum. Pencerahan yang dihadirkan, Ustadz Fadil, Dompu. Dalam tausiyahnya, Ustadz Fadil, membahas tentang pentingnya bersyukur, memohon ampun dan terus melantunkan solawat kepada Nabi Muhammad SAW. Isi dari Wirid 9 (baca : Wirid Siwak), didalamnya terkandung mulai solawat, dzikir dan permohonan ampunan atas dosa-dosa yang tanpa disengaja maupun disengaja dilakukan.
"Dengan cara itu, ampunan dan pertolongan dari Alllah SWT, akan kita dapat, disamping pahala - pahala atas amalan-amalan baik yang kita kerjakan. Ini, cara NU membantu bangsa Indonesia dan Daerah, untuk terhindar dari segala musibah," katanya.
Sementara itu wirid 9 yang dihadiri warga tiga desa yakni Sukadamai, Lanci Jaya dan Kampasi Meci sendiri, dipimpin langsung oleh Almukarom Ustadz Ahmad Jayadi, Sukadamai. Tidak hanya warga dan pengurus PCNU Kabupaten Dompu, seluruh Badan Otonom dan Lembaga dibawah NU, hadir dalam kegiatan ini.
( Zun )
0 Komentar