( Praktek pertolongan pertama pada pasien korban kecelakaan dengan kondisi patah bagian leher.)
Magetan, radarmerahputih.com - Secara medik, setiap orang memilki potensi untuk mengalami kondisi kegawat daruratan, baik karena penyakit, kecelakaan kerja, keracunan, diserang binatang buas, atau penyebab lainnya.
Kondisi gawat darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan dari resiko kecacatan.
Pelayanan Gawat Darurat (IGD) sangat penting, karena merupakan layanan yang disediakan untuk kebutuhan pasien yang membutuhkan penanganan darurat dengan cepat dan merupakan tujuan pertama pasien yang memiliki kondisi darurat atau yang membutuhkan pelayanan segera.
Guna mengantisipasi kasus kegawat daruratan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya bagi kasus kegawat daruratan.
Salah satunya dengan menggelar Bimtek Algoritma Kegawatdaruratan dan Stabilisasi Pasien Gawat Darurat, pada tanggal 20-21 Juni 2023.
Bertempat di Ruang Pertemuan Edison Cafe, Bimtek dihadiri oleh peserta yang berasal dari petugas UGD Puskesmas dari 22 Puskesmas dan Petugas Public Safety Center (PSC) 119 Magetan.
Dengan narasumber dr. Aurick Yudha, Sp. EM dari Universitas Brawijaya/RSUP Syaiful Anwar Malang dan dr. Eka Prasetiyawan, Sp. An dari Rumah Sakit dr Sayidiman Magetan, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi nakes yang bertugas di UGD Puskesmas.
Pada bimtek kali dipaparkan materi mengenai implementasi algoritma dalam pelayanan kegawatdaruratan dan Stabilisasi Pasien Gawat Darurat dengan tujuan meningkatkan mutu pelyanan kegawatdaruratan di UGD Puskesmas dan PSC 119.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Rohmat Hidayat, melalui Kabid Yankes, Retnowati Hadirini, bahwa kegiatan kali ini bukan hanya secara teori saja melainkan juga dilakukan praktek langsung guna penanganan pasien gawat darurat dan bagaimana cara menjaga stabilitas kondisi pasien.
"Tadi juga ada beberapa praktek langsung prosedural tindakan penanganan pasien yang datang ke unit gawat darurat dengan kondisi yang harus segera mendapatkan penanganan medis," tutur Retnowati.
Diharapkan setelah mengikuti bimtek seluruh peserta bisa memahami, bisa menerapkan penapisan algoritma dalam pelayanan kegawatdaruratan dan melakukan stabilisasi pasien gawat darurat, sehingga pasien mendapatkan respon yang cepat dan penanganan yang tepat sesuai penapisan algoritma kegawatdaruratan.
"Prinsip penanganan gawat darurat adalah “Time saving is life and limb saving”, artinya semakin cepat waktu untuk merespon terhadap kejadian gawat darurat, semakin besar kesempatan untuk menyelamatkan nyawa pasien," pungkasnya. (ik)
0 Komentar