Kanwil Ditjenpas Resmikan Gereja Metanoia di Lapas Banyuwangi

 


Banyuwangi - radarmerahputih com - Sebagai wujud komitmen dalam memenuhi hak beribadah bagi Warga Binaan yang beragama Nasrani, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Jawa Timur meresmikan pembangunan Gereja Metanoia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Rabu (22/1). 


Acara peresmian yang dihadiri oleh sejumlah pejabat, pengurus Lapas Banyuwangi, serta perwakilan Jemaat Kristen Indonesia Mandat Kerajaan ini, bertujuan untuk memberikan fasilitas ibadah yang layak dan nyaman bagi Warga Binaan yang beragama Kristen dan Katolik.


Kadiyono, Kepala Kanwil Ditjenpas Jatim, menyampaikan bahwa peresmian gereja tersebut menjadi simbol dari komitmen Lapas Banyuwangi dalam menghormati hak Warga Binaan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan mereka. 


“Kami berharap gereja ini dapat menjadi tempat yang layak dan nyaman bagi Warga Binaan untuk menyalurkan hak ibadahnya,” ujar Kadiyono. 


Gereja Metanoia yang terletak di samping Aula Sahardjo Lapas Banyuwangi ini dibangun dengan memperhatikan kebutuhan spiritual bagi Warga Binaan yang ingin menjalankan kegiatan ibadah. Harapannya, gereja ini bisa menjadi tempat yang memberikan kedamaian dan kekhusukan bagi mereka dalam beribadah.


Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, juga menambahkan bahwa pembangunan gereja ini merupakan bagian dari upaya integrasi spiritual dan rehabilitasi sosial dalam proses pembinaan di Lapas Banyuwangi. Program pembinaan ini bertujuan untuk memfasilitasi Warga Binaan dalam menemukan kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Tuhan selama masa pembinaan.


"Peresmian gereja ini juga diharapkan dapat meningkatkan suasana kekeluargaan di dalam Lapas, mempererat hubungan antar sesama Warga Binaan, dan menciptakan suasana saling mendukung dalam menjalankan ibadah,” kata Mukaffi.


Lebih lanjut, Mukaffi menjelaskan bahwa gereja ini akan menjadi tempat yang mendukung pelaksanaan ibadah rutin bagi Warga Binaan yang beragama Kristen dan Katolik. Ibadah tersebut dilaksanakan setiap Jumat dan Minggu dengan dipandu oleh perwakilan Jemaat Kristen Indonesia Mandat Kerajaan yang berasal dari Yayasan Gabriel Banyuwangi.

(Robby).

Posting Komentar

0 Komentar